ARTIKEL SASTRA

WAYANG KOLABORASI

WAYANG merupakan kebudayaan bangsa Indonesia yang berupa sebuah kesenian daerah. Melestarikan wayang dengan berbagai cara. Minimal kita dengan menyukai kesenian yang merupakan tontonan sekaligus tuntunan itu. Ada pula yang melestarikan dengan bentuk seni pentas yang lain, yang kreatif, dan inovatif. Kita kenal dengan adaya penampilan wayang yang dikolaborasi dengan seni lain seperti Dangdut, Qasidah, atau Dagelan seperti yang sering ditampilkan oleh dalang Ki Enthus Susmono, Ki Warseno Slenk, bahkan sekelas Ki Manteb Sudarsono. Bentuk wayang pun tidak pakem seperti yang kita kenal. Lihat saja penampilan Wayang Suket-nya Slamet Gundono. Hanya berupa suket (rumput/jerami) yang digenggam sang dalang, namun menarik juga untuk dinikmati. Karena yang terpenting adalah isi atau tuntunan dari penampilan itu, bukan wujud wayangnya. Bahkan wayang bisa dibuat seperti gambaran manusia modern seperti yang ditampilkan oleh grup Wayang Kampung Sebelah dari Solo. Grup pimpinan Machulan Baihaqi (Mac) ini cukup kreatif, penuh sindiran yang dikemas dengan menarik dan menggelitik. Wayang Kampung sebelah ini pun juga biasa tampil berkolaborasi dengan seni lainnya. (Narwan S.K.)